Saturday, July 5, 2008

Apa yang seharusnya dimiliki seorang santri.

Sudah semestinya setelah santri pulang dari rumahnya akan membawa beribu - ribu kisah menarik mulai dari ketika pulang dari Assalaam ataupun kembali ke Assalaam. Dan saat itu Assalaam berubah menjadi sebuah tempat dimana setiap santri akan menceritakan pengalamannya ketika mereka bertemu teman sepermainannnya di kamar, kamar mandi, ataupun di tempat makan. Lalu setelah itu Assalaam berubah sesuai dengan atsmofir yang pernah dialami ketika dirumah masing - masing. Tidak ada seorang santripun yang membawa sebuah semangat untuk kembali ke pondok dengan wajah yang ceria. Memang setiap santri yang ditemui ketika kembali ke Assalaam berwajah ceria tetapi bukan ceria untuk terus belajar di pondok melainkan ceria ingin bertemu teman - teman mereka dan menceritakan semua kisah menarik mereka. Bisa terbukti ketika para santri kembali ke meja belajar apa yang mereka minta, tadz cerita dulu, tadz abis refresing, dan lain - lain. Sehingga untuk mengubah atsmofir rumah menjadi atsmofir Assalaam dibutuhkan waktu yang tidak lama dan energi yang tidak sedikit.

Sesuatu yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara seorang ustadz mengubah seorang santri menjadi sedih ketika pulang ke rumah dan menjadi sangat senang ketika kembali ke Assalaam. Bukan hanya mebuat seorang santri enak di pondok karena enak di pondok juga pasti enak di rumah tapi senang kembali ke rumah belum tentu senang kembali ke pondok.


Ditulis oleh Aji Achmad Mustofa





1 comment:

Anonymous said...

ustadz.saya semangat teruss loh kalo balik ke assalaam/seriuss.smangat blajar.hahas.beneran tapi.