AM. Saputra
Fitrah manusia yang mudah lupa mengharuskan kita selalu rindu akan tadzkirah dan taujihaat, karena dzikir dapat menyadarkan manusia dari kealpaannya akan orientrasi akhirat yang merupakan kehidupan sebenarnya. Tulisan ini merupakan cuplikan dari sebuah risalah yang ditulis oleh salah seorang ulama di tempat kami belajar (Tarim, Hadhramaut), semoga bisa menjadi alternatif dan masukan amin.
Namun hendaknya kita mengetahui makna dan konsekwensi dari apa yang diikrarkan, sehingga tidak hanya sekedar ucapan lisan belaka namun juga menjadi realitas dalam perbuatan sehari-hari.
Allah sebagai Rabb yang kita ikrarkan bermakna juga pasrah terhadap rencana dan pilihanNya, menerima dengan suka cita pahit getirnya kodrat yang digariskan, juga menerima degan apa yang Allah anugerahi. Selalu dalam bingkai ketaatan pada-Nya, selalu menjaga apa-apa yang diwajibkan serta menjauhi semua larangan-laranganNya. Sabar saat ditimpa musibah, bersyukur atas ni’mat yang diberiakan, rindu untuk berjumpa dengan-Nya, ikhlas dalam menjalani ibadah, slalu menjadikan Allah tempat bersandar dan hanya memohon pertolongan pada-Nya.
Sedang rela dengan agama Islam berarti pengagungan kita pada ritual-ritualnya, slalu proaktif dengan apa-apa yang dianjurkan,semangat menambah ilmu tentang Islam dan istiqomah dalam beramal, bangga dengan Islam serta berbahagia di dalamnya, selalu khawatir lepas dari Islam (murtad), pada saudara seiman dan seislam menghormati serta benci pada mereka yang mengingkari kebenaran agama Islam.
Dan yang terakhir, mengakui Muhammad SAW. sebagai nabi berarti kita harus menjadikannya panutan, mengikuti petunjuk-petunjuknya, menjalankan syari’at yang dibawa, memegang teguh sunnah-sunnahnya, mengagungkan apa yang menjadi haknya, selalu banyak bersholawat, cinta pada keluarganya (ahlul bait) serta para sahabat-sahabatnya, juga sayang pada ummatnya dan slalu nasehat menasehati.
Semoga yang sedikit ini dapat menjadikan diri ini selalu ingat akan kebesaran agama Islam yang tiada keraguan sedikitpun di dalamnya, tidak silau dengan tipuan dunia yang gemerlap karena kita yakin bahwa alam akherat adalah sebenar-benarnya kehidupan. Wallahu a’lam...
Tarim, 30 Maret 2006
Wednesday, April 4, 2007
Mencari Ridlo Allah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment